Daftar Isi
Jika kamu teringat pelajaran SMA saat fokus mempelajari pengertian teori big bang, kamu akan mendapatkan cerita panjang lebar mengenai ruang angkasa.
Dalam pembahasan mengenai teori big bang tersebut pasti akan sangat lekat sekali dengan yang namanya astronimi, perbintangan, seluk beluk misteri alam semesta, teori proses terbentuknya bumi, jagat raya, teori nebula, dan misteri alam semesta lain termasuk pertanyaan sebenarnya seperti apa kenampakan foto big bang itu. Bahkan, pembahasan mengenai alam semesta yang unik ini disangkut pautkan dengan disiplin ilmu agama yang terbilang pelik.
Untuk mempermudah pembahasan ini, ada beberapa pertanyaan yang bisa saja kamu jawab sebelum membaca secara rinci artikel ini. Karena, artikel ini lumayan panjang dan memerlukan konsentrasi lebih dibandingkan membaca beberapa artikel sebelumnya, misalkan saja:
- Apakah alam semeste punya ujung?
- Kenapa pengetahuan kita tentang materi gelap dan energi gelap sangat sedikit?
- Apa jadinya jika tidak ada lubang hitam?
Dan berbebagi pertanyaan menggelitik lain yang berkaitan dengan alam semesta di atas. Mari kita baca sama-sama.
Baca juga: Urutan Ukuran Bintang, Planet, dan Galaxy di Jagad Raya
Fakta Teori Big Bang yang Mencengangkan
Apa jadinya jika tidak ada lubang hitam?
Kebanyakan orang membayangkan lubang hitam seperti monster hitam kelaparan dengan gaya tarik gravitasi sangat kuat sehingga tidak ada yang lolos darinya, termasuk cahaya. Begitu sesuatu mencapai horizon peristiwa, alias titik tidak ada kemungkinan kembali, maka ia tidak bisa selamat. Lantas, bagaimana dengan informasi yang ada, fisika kuantum yang menjelaskan segala sesuatu di dunia?
Mengatakan bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat menghancurkan data. Namun masalah kenihilan ini mencakup lubang hitam, berarti hal ini dinamakan paradoks.
Saat itulah, ilmuwan Fisika terpopuler di dunia Stephan Hawking mengemukakan gagasannya. Mungkinkan lubang hitam tidak punya garis horizon peristiwa? Dan malah apakah justru mempunyai horizon nyata yang bisa menjebak benda-benda untuk sementara? Setelah itu, materi atau energi akan lolos, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Artinya, lubang hitam tidak akan bisa menghapus informasi melainkan hanya merubahnya.
Jika teori di atas benar, dan tidak ada horizon peristiwa, maka tidak ada lubang hitam seperti yang kita ketahui.
Adakah kaitan rengkuhan besar, koyakan besar, atau kebekuan besar dengan Teori Big Bang?
Sebenarnya apa sih definisi rengkuhan besar, koyakan besar, atau kebekuan besar ini?
Banyak para astronomo sepakat, bahwa alam semesta mungkin akan musnah dalam rentang waktu 2,8 sampai 22 miliar tahun dari sekarang. Jika alam semesta meluas, dan begitulah adanya, artinya alam semesta dilahirkan dalam keadaan yang lebih padu. Seperti Lord Island, dan jika ada permulaan tentu akan ada khirnya juga (kiamat). Namun, para ilmuwan belum sepakat untuk masalah tata cara terjadinya. Salah satu teori yang populer mengenai pembahasan ini adalah rengkuhan besar.
Begitu pertumbuhan alam semesta melambat, gravitasi akan menjadi kekuatan utama. Gravitasi akan membuat alam semesta menyusut yang akan menyebabkan bintang, planet, dan galaxy saling bertabrakan. Kejadiannya akan berkebalikan dengan fenomena ledakan dahsyat, dan segala sesuatu akan colaps dengan sendirinya.
Fenomena Fakta Luar Angkasa Lain yang Mencengangkan selain Teori Big Bang
Perjalan ke bintang terdekat selain matahari akan membutuhkan waktu 5 juta tahun jika menggunakan sewa pesawat komersial Boing 737. Inilah yang sejatinya dinamakan perjalanan jarak jauh, hehe.
Kamu akan membutuhkan setidaknya 100.000 tahun untuk pergi dari satu ujung galaxy bima sakti kita menuju ujung yang lain walaupun bergerak dengan kecepatan cahaya. Tahukah kamu berapa kecepatan cahaya itu? Kecepatan cahaya adalah 3 x 10 pangkat delapan. Kalau dibuat angka secara keseluruhan, yakni ada 300.000.000 m/s. Itu artinya, dalam 1 detik, cahaya mampu bergerak menempuh jarak sejauh 300.000.000 meter.
Matahari bisa memmuat sekitar 1 juta bumi di dalamnya. Itu artinya, volume Matahari setara dengan 1000x volume bumi. Namun, tahukah kamu bahwa ada satu bintang yang bernama UY Scuti yang besarnya 1.700 kali lebih besar dibandingkan dengan Matahari.
Semua benda di luar angkasa terhubung satu sama lain oleh gravitasi. Sistem bintang adalah bagian dari galaxy, dan galaxy adalah bagian dari gugusan, dan gugusan adalah bagian dari gugusan super. Gugusan super terbesar di alam semesta yang kita ketahui adalah tembok besar Hercules-Corona Borealis. Lebar dari tembok hercules corona borealis tersebut adalah lebih dari 10 miliar tahun cahaya.
Baca juga: Mengenal Planet di Tata Surya Kita – Menyeramkan!
Apa Hubungan Mars punya formasi alami terbesar di tata surya dengan Teori Big Bang?
Di planet Mars, ada gunung yang ukurannya 3x kali besar Mount Everest. Ada Ngarai yang ukurannya 7x Green Canyon. Dan ada juga kawah yang bisa memuat jumlah air setengah dari sungai amazon.
Meski teori big bang yang masih bisa dipercaya saat ini, para peneliti masih menemukan bukti yang menentangnya. Misalnya sebuah teori yang mengatakan ada sebuah poros tempat seluruh alam semesta berputar. Poros ini disebut poros setan.
Ada juga lubang hitam super masif di pusat hampir setiap galaxy besar, termasuk galaxy bima sakti. Lubang hitam bukan cuma bisa menarik bintang dan planet, tetapi juga lubang hitam lainnya yang akhirnya menyatu dengan massa jauh lebih besar.
Gerakan berputar dan gravitasi super besar dari lubang hitam, terkadang membuatnya melempar materi ke luar angkasa yang bergerak hampir dengan kecepatan cahaya. Ada sesuatu yang disebut great attractor. Great attractor adalah sebuah anomali gravitasi di luar galaxy bima sakti yang tidak terlihat. Tetapi diketahui sedang menarik galaxy bima sakti dan banyak galaxy lain ke arahnya.
Gunung tertinggi di tata surya adalah Olympus Mons. Olimpus Mons terdapat di planet Mars. Ketinggiannya 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan gunung Mount Everest, gunung tertinggi di bumi dari permukaan laut. Jika kamu berdiri di atas Olympus Mons, kamu tidak akan merasa berdiri di atas gunung. Karena kemiringanny tersamarkan oleh lengkungan planet.
Fenomena Bulan
Gravitasi bulan hanya 17% dari bumi. Jika massamu 45 kg di bumi, kamu hanya akan bermassa 8 kg di bulan. Di sana kamu bisa berjalan 6x lebih jauh dan membawa beban 6x lebih berat. Atau cukup menyewa seseorang dari NASA untuk membawakannya untukmu, hehe.
Meski lebih mudah, berjalan di bulan ternyata lebih berbahaya. Kaki seorang astronot dalam pakaian antariksa yang berat, bisa tenggelam hingga 15 cm dalam tanah di bulan. Lompatan jarah jauh tidak terkendali dan berbahaya karena permukaan bulan penuh dengan lubang yang dalam.
Bulan tidak berbentuk bola sempurna, melainkan lebih mirip telur karena akibat pengaruh gravitasi bumi.
Fenomena Planet Jupiter
Salah satu hal yang membuat planet Jupiter terkenal adalah keberadaany bintik merah besar, yakni puting beliung raksasa. Saking besarnya puting beliung raksasa ini, dulu ukurannya bisa dua, atau bahkan tiga kali volume bumi. Wuih, besr sekali gaes. Namun, saat sekarang ini ukurannya menyusut, bahkan tidak sampai sebesar volume bumi lagi.
Jika ada dua jenis logam yang sama bersentuhan di luar angkasa, keduanya akan saling menempel secara permanen. Hal itu tidak akan terjadi di bumi. Karena ada zat air dan udara yang memisahkannya.
Demikian sekilas informasi mengenai Teori Big Bang – Fakta Mencengangkan Luar Angkasa yang Mencengangkan. Semoga bermanfaat, salam.
Jika kamu teringat pelajaran SMA saat fokus mempelajari pengertian teori big bang, kamu akan mendapatkan cerita panjang lebar mengenai ruang angkasa. Dalam pembahasan kejadian big bang tersebut pasti akan sangat lekat sekali dengan yang namanya astronimi, perbintangan, seluk beluk misteri alam semesta, teori proses terbentuknya bumi, jagat raya, teori nebula, dan misteri alam semesta lain termasuk pertanyaan sebenarnya seperti apa kenampakan foto big bang itu. Bahkan, pembahasan mengenai alam semesta yang unik ini disangkut pautkan dengan disiplin ilmu agama yang terbilang pelik.
Untuk mempermudah pembahasan ini, ada beberapa pertanyaan yang bisa saja kamu jawab sebelum membaca secara rinci artikel ini. Karena, artikel ini lumayan panjang dan memerlukan konsentrasi lebih dibandingkan membaca beberapa artikel sebelumnya, misalkan saja:
- Apakah alam semeste punya ujung?
- Kenapa pengetahuan kita tentang materi gelap dan energi gelap sangat sedikit?
- Apa jadinya jika tidak ada lubang hitam?
Dan berbebagi pertanyaan menggelitik lain yang berkaitan dengan alam semesta di atas. Mari kita baca sama-sama.
Baca juga: Urutan Ukuran Bintang, Planet, dan Galaxy di Jagad Raya
Teori Big Bang – Fakta Mencengangkan Luar Angkasa
Apa jadinya jika tidak ada lubang hitam?
Kebanyakan orang membayangkan lubang hitam seperti monster hitam kelaparan dengan gaya tarik gravitasi sangat kuat sehingga tidak ada yang lolos darinya, termasuk cahaya. Begitu sesuatu mencapai horizon peristiwa, alias titik tidak ada kemungkinan kembali, maka ia tidak bisa selamat. Lantas, bagaimana dengan informasi yang ada, fisika kuantum yang menjelaskan segala sesuatu di dunia?
Mengatakan bahwa tidak ada sesuatupun yang dapat menghancurkan data. Namun masalah kenihilan ini mencakup lubang hitam, berarti hal ini dinamakan paradoks.
Saat itulah, ilmuwan Fisika terpopuler di dunia Stephan Hawking mengemukakan gagasannya. Mungkinkan lubang hitam tidak punya garis horizon peristiwa? Dan malah apakah justru mempunyai horizon nyata yang bisa menjebak benda-benda untuk sementara? Setelah itu, materi atau energi akan lolos, tetapi dalam bentuk yang berbeda. Artinya, lubang hitam tidak akan bisa menghapus informasi melainkan hanya merubahnya.
Jika teori di atas benar, dan tidak ada horizon peristiwa, maka tidak ada lubang hitam seperti yang kita ketahui.
Adakah kaitan rengkuhan besar, koyakan besar, atau kebekuan besar dengan Teori Big Bang?
Sebenarnya apa sih definisi rengkuhan besar, koyakan besar, atau kebekuan besar ini?
Banyak para astronomo sepakat, bahwa alam semesta mungkin akan musnah dalam rentang waktu 2,8 sampai 22 miliar tahun dari sekarang. Jika alam semesta meluas, dan begitulah adanya, artinya alam semesta dilahirkan dalam keadaan yang lebih padu. Seperti Lord Island, dan jika ada permulaan tentu akan ada khirnya juga (kiamat). Namun, para ilmuwan belum sepakat untuk masalah tata cara terjadinya. Salah satu teori yang populer mengenai pembahasan ini adalah rengkuhan besar.
Begitu pertumbuhan alam semesta melambat, gravitasi akan menjadi kekuatan utama. Gravitasi akan membuat alam semesta menyusut yang akan menyebabkan bintang, planet, dan galaxy saling bertabrakan. Kejadiannya akan berkebalikan dengan fenomena ledakan dahsyat, dan segala sesuatu akan colaps dengan sendirinya.
Fenomena Fakta Teori Luar Angkasa Lain yang Mencengangkan selain Big Bang
Perjalan ke bintang terdekat selain matahari akan membutuhkan waktu 5 juta tahun jika menggunakan sewa pesawat komersial Boing 737. Inilah yang sejatinya dinamakan perjalanan jarak jauh, hehe.
Kamu akan membutuhkan setidaknya 100.000 tahun untuk pergi dari satu ujung galaxy bima sakti kita menuju ujung yang lain walaupun bergerak dengan kecepatan cahaya. Tahukah kamu berapa kecepatan cahaya itu? Kecepatan cahaya adalah 3 x 10 pangkat delapan. Kalau dibuat angka secara keseluruhan, yakni ada 300.000.000 m/s. Itu artinya, dalam 1 detik, cahaya mampu bergerak menempuh jarak sejauh 300.000.000 meter.
Matahari bisa memmuat sekitar 1 juta bumi di dalamnya. Itu artinya, volume Matahari setara dengan 1000x volume bumi. Namun, tahukah kamu bahwa ada satu bintang yang bernama UY Scuti yang besarnya 1.700 kali lebih besar dibandingkan dengan Matahari.
Semua benda di luar angkasa terhubung satu sama lain oleh gravitasi. Sistem bintang adalah bagian dari galaxy, dan galaxy adalah bagian dari gugusan, dan gugusan adalah bagian dari gugusan super. Gugusan super terbesar di alam semesta yang kita ketahui adalah tembok besar Hercules-Corona Borealis. Lebar dari tembok hercules corona borealis tersebut adalah lebih dari 10 miliar tahun cahaya.
Baca juga: Mengenal Planet di Tata Surya Kita – Menyeramkan!
Mars punya formasi alami terbesar di tata surya
Di planet Mars, ada gunung yang ukurannya 3x kali besar Mount Everest. Ada Ngarai yang ukurannya 7x Green Canyon. Dan ada juga kawah yang bisa memuat jumlah air setengah dari sungai amazon.
Meski teori big bang yang masih bisa dipercaya saat ini, para peneliti masih menemukan bukti yang menentangnya. Misalnya sebuah teori yang mengatakan ada sebuah poros tempat seluruh alam semesta berputar. Poros ini disebut poros setan.
Ada juga lubang hitam super masif di pusat hampir setiap galaxy besar, termasuk galaxy bima sakti. Lubang hitam bukan cuma bisa menarik bintang dan planet, tetapi juga lubang hitam lainnya yang akhirnya menyatu dengan massa jauh lebih besar.
Gerakan berputar dan gravitasi super besar dari lubang hitam, terkadang membuatnya melempar materi ke luar angkasa yang bergerak hampir dengan kecepatan cahaya. Ada sesuatu yang disebut great attractor. Great attractor adalah sebuah anomali gravitasi di luar galaxy bima sakti yang tidak terlihat. Tetapi diketahui sedang menarik galaxy bima sakti dan banyak galaxy lain ke arahnya.
Gunung tertinggi di tata surya adalah Olympus Mons. Olimpus Mons terdapat di planet Mars. Ketinggiannya 3 kali lebih tinggi dibandingkan dengan gunung Mount Everest, gunung tertinggi di bumi dari permukaan laut. Jika kamu berdiri di atas Olympus Mons, kamu tidak akan merasa berdiri di atas gunung. Karena kemiringanny tersamarkan oleh lengkungan planet.
Fenomena Bulan
Gravitasi bulan hanya 17% dari bumi. Jika massamu 45 kg di bumi, kamu hanya akan bermassa 8 kg di bulan. Di sana kamu bisa berjalan 6x lebih jauh dan membawa beban 6x lebih berat. Atau cukup menyewa seseorang dari NASA untuk membawakannya untukmu, hehe.
Meski lebih mudah, berjalan di bulan ternyata lebih berbahaya. Kaki seorang astronot dalam pakaian antariksa yang berat, bisa tenggelam hingga 15 cm dalam tanah di bulan. Lompatan jarah jauh tidak terkendali dan berbahaya karena permukaan bulan penuh dengan lubang yang dalam.
Bulan tidak berbentuk bola sempurna, melainkan lebih mirip telur karena akibat pengaruh gravitasi bumi.
Fenomena Planet Jupiter
Salah satu hal yang membuat planet Jupiter terkenal adalah keberadaany bintik merah besar, yakni puting beliung raksasa. Saking besarnya puting beliung raksasa ini, dulu ukurannya bisa dua, atau bahkan tiga kali volume bumi. Wuih, besr sekali gaes. Namun, saat sekarang ini ukurannya menyusut, bahkan tidak sampai sebesar volume bumi lagi.
Jika ada dua jenis logam yang sama bersentuhan di luar angkasa, keduanya akan saling menempel secara permanen. Hal itu tidak akan terjadi di bumi. Karena ada zat air dan udara yang memisahkannya.
Demikian sekilas informasi mengenai Teori Big Bang – Fakta Mencengangkan Luar Angkasa yang Mencengangkan. Semoga bermanfaat, salam.
One thought on “2 Teori Big Bang – Fakta Luar Angkasa yang Mencengangkan”